Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Semarang, Jawa Tengah, menyusul insiden tragis yang menewaskan seorang pelajar terlindas kendaraan dinas kepolisian saat berlangsung aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Semarang, pada Kamis siang, 10 April 2025, sekitar pukul 14.00 WIB. Korban, yang diketahui bernama Arya Pratama (17 tahun), merupakan seorang pelajar terlindas dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Semarang. Kejadian ini memicu kemarahan dan kesedihan mendalam dari kalangan pelajar, keluarga korban, dan masyarakat luas.
Informasi mengenai pelajar terlindas ini dengan cepat menyebar melalui media sosial dan aplikasi pesan instan. Berdasarkan keterangan saksi mata di lokasi kejadian, aksi unjuk rasa yang diikuti oleh sejumlah pelajar dari berbagai sekolah di Semarang tersebut awalnya berjalan damai. Namun, situasi menjadi ricuh ketika aparat kepolisian berupaya membubarkan massa aksi. Dalam kericuhan tersebut, diduga kuat sebuah kendaraan taktis milik kepolisian bergerak mundur dan tanpa sengaja melindas korban, pelajar terlindas Arya Pratama.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Budi Santoso, S.I.K., M.H., saat memberikan keterangan pers di Mapolrestabes Semarang pada Kamis sore, 10 April 2025, выражая dukacita yang mendalam atas insiden tragis ini. Pihaknya membenarkan adanya kejadian pelajar terlindas yang mengakibatkan korban meninggal dunia. “Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Saat ini, tim Propam Polda Jawa Tengah telah turun tangan untuk melakukan investigasi secara menyeluruh dan transparan terkait insiden ini,” ujar Kombes Pol Budi Santoso.
Lebih lanjut, Kombes Pol Budi Santoso menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi tegas jika dalam investigasi terbukti adanya kelalaian atau pelanggaran prosedur oleh anggota kepolisian dalam penanganan aksi unjuk rasa tersebut. Pihaknya juga berjanji akan bertanggung jawab dan memberikan компенсация kepada keluarga korban. Proses investigasi diharapkan dapat segera mengungkap fakta sebenarnya di balik tragedi pelajar terlindas ini.
Sementara itu, pihak sekolah SMKN 4 Semarang выражая kesedihan yang mendalam atas kepergian salah satu siswanya. Kepala Sekolah SMKN 4 Semarang, Bapak Bambang Setiawan, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa Arya Pratama dikenal sebagai siswa yang baik dan berprestasi. Pihak sekolah akan memberikan pendampingan psikologis kepada siswa-siswa lain yang terdampak kejadian ini.
Insiden pelajar terlindas ini menjadi sorotan tajam dan menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak pihak mengecam tindakan represif aparat kepolisian dalam menangani aksi unjuk rasa pelajar dan menuntut adanya pertanggungjawaban yang jelas. Kejadian ini juga memicu diskusi mengenai batasan-batasan dalam penanganan demonstrasi dan perlindungan hak-hak pelajar. Informasi lebih lanjut mengenai perkembangan kasus ini dapat dipantau melalui keterangan resmi dari Polda Jawa Tengah. Tragedi ini meninggalkan luka mendalam dan menjadi pengingat akan pentingnya kehati-hatian dan profesionalisme dalam setiap tindakan aparat penegak hukum.