Mataram, Nusa Tenggara Barat – Sebanyak 65 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Mataram menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti workshop Siswa Belajar Batik yang diadakan di ruang kesenian sekolah pada hari Kamis, 17 April 2025. Kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya batik khas Nusa Tenggara Barat (NTB) ini menggandeng pengrajin batik lokal dari Desa Sukarara.
Dalam workshop yang berlangsung selama tiga jam ini, para siswa mendapatkan materi теоретическое mengenai sejarah dan filosofi batik NTB, termasuk motif-motif unik seperti motif Sasak, Samawa, dan Mbojo. Mereka juga diajarkan teknik dasar membatik, mulai dari membuat pola di atas kain, mencanting menggunakan malam (lilin panas), hingga proses pewarnaan. Para siswa tampak tekun dan bersemangat mencoba setiap tahapan Siswa Belajar Batik ini.
Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Mataram, Ibu Hj. Siti Fatimah, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan Siswa Belajar Batik ini merupakan upaya sekolah untuk menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal sejak dini. “Batik adalah salah satu kekayaan budaya NTB yang sangat indah dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Melalui workshop ini, kami berharap para siswa tidak hanya sekadar tahu, tetapi juga bisa ikut melestarikan tradisi membatik,” ujarnya. Beliau juga mengapresiasi partisipasi aktif dari para pengrajin batik Sukarara yang telah berbagi ilmu dan keterampilan kepada para siswa.
Salah seorang pengrajin batik dari Desa Sukarara, Bapak Lalu Agus Wijaya, merasa senang melihat semangat belajar batik dari para siswa SMP ini. “Generasi muda adalah penerus bangsa. Dengan Siswa Belajar Batik, kita menanamkan benih-benih pelestari budaya di masa depan. Saya melihat potensi besar dalam diri anak-anak ini,” katanya. Beliau juga berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan.
Para siswa tampak gembira dan bangga dengan hasil karya batik pertama mereka, meskipun masih sederhana. Kegiatan Siswa Belajar Batik ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan sertifikat partisipasi kepada seluruh siswa. Diharapkan, pengalaman belajar membatik ini dapat menjadi langkah awal bagi para siswa untuk lebih mendalami dan mencintai warisan budaya batik khas NTB.
Informasi Penting Terkait Artikel:
- Lokasi Kegiatan: Ruang kesenian Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Mataram, Nusa Tenggara Barat.
- Waktu Pelaksanaan: Kamis, 17 April 2025, pukul 09.00 – 12.00 WITA (perkiraan).
- Peserta: 65 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Mataram.
- Penyelenggara: SMP Negeri 5 Mataram bekerja sama dengan pengrajin batik dari Desa Sukarara.
- Petugas yang Terlibat:
- Ibu Hj. Siti Fatimah, M.Pd. (Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Mataram).
- Bapak Lalu Agus Wijaya (Pengrajin batik dari Desa Sukarara sekaligus instruktur).
- Pengrajin batik lainnya dari Desa Sukarara (sebagai instruktur pendamping).
- Guru-guru SMP Negeri 5 Mataram (sebagai pendamping).
- Jenis Kegiatan: Workshop belajar membatik khas NTB.
- Materi Edukasi: Sejarah dan filosofi batik NTB, motif-motif batik NTB (Sasak, Samawa, Mbojo), teknik dasar membatik (membuat pola, mencanting, pewarnaan).