Belajar daring atau pembelajaran online telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Namun, efektivitas dan efisiensi belajar daring bagi siswa masih menjadi perdebatan. Sebagian pihak menilai belajar daring sangat efisien karena fleksibilitas dan aksesibilitasnya, sementara yang lain meragukan kemampuannya dalam menciptakan pengalaman belajar yang optimal dibandingkan dengan tatap muka. Mari kita telaah lebih dalam pro dan kontra efisiensi belajar daring bagi siswa.
Menurut laporan evaluasi pembelajaran daring oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang dirilis pada hari Minggu, 13 April 2025, belajar daring menawarkan efisiensi dalam hal waktu dan biaya transportasi bagi murid. Mereka tidak perlu menghabiskan waktu di jalan menuju sekolah dan biaya transportasi dapat dialokasikan untuk kebutuhan belajar lainnya. Selain itu, materi pembelajaran daring seringkali dapat diakses kapan saja dan di mana saja, memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi siswa dalam mengatur waktu pelajaran mereka.
Namun, Dr. Rina Astuti, seorang pakar pendidikan daring dari Universitas Terbuka Jakarta, dalam sebuah diskusi daring pada Sabtu, 12 April 2025, menyoroti tantangan efisiensi belajar daring dari segi interaksi dan pemahaman materi. “Interaksi langsung antara guru dan siswa, serta antar siswa, seringkali berkurang dalam pembelajaran daring. Hal ini dapat mempengaruhi pemahaman materi, terutama jika siswa kesulitan dalam memahami konsep tertentu dan tidak dapat bertanya secara langsung. Selain itu, distraksi dari lingkungan rumah dan kurangnya pengawasan juga dapat mengurangi efisiensi belajar daring,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bripka. Agus Salim, seorang Bhabinkamtibmas yang aktif dalam program pendampingan belajar daring bagi siswa di Jakarta Timur pada Jumat, 11 April 2025, menambahkan bahwa efisiensi belajar daring juga sangat bergantung pada infrastruktur dan akses internet yang memadai. “Tidak semua siswa memiliki akses internet yang stabil dan perangkat yang mendukung pembelajaran daring. Kesenjangan digital ini tentu dapat mengurangi efisiensi belajar daring bagi sebagian murid,” katanya.
Kesimpulannya, efisiensi belajar daring bagi siswa memiliki dua sisi mata uang. Di satu sisi, fleksibilitas waktu, aksesibilitas materi, dan potensi penghematan biaya menjadikannya efisien. Namun, tantangan dalam interaksi, potensi distraksi, dan kesenjangan digital dapat mengurangi efisiensi belajar daring bagi sebagian siswa. Oleh karena itu, efisiensi belajar daring sangat bergantung pada bagaimana pembelajaran tersebut dirancang dan diimplementasikan, serta dukungan yang diberikan kepada siswa.
Informasi Penting Terkait Efisiensi Belajar Daring:
- Keuntungan Efisiensi: Fleksibilitas waktu, aksesibilitas materi, potensi penghematan biaya.
- Tantangan Efisiensi: Kurangnya interaksi langsung, potensi distraksi, kesenjangan digital.
- Peran Infrastruktur: Akses internet yang stabil dan perangkat yang memadai sangat penting.
- Desain Pembelajaran: Pembelajaran daring yang efektif memerlukan desain yang interaktif dan menarik.
- Dukungan: Dukungan dari guru, orang tua, dan sekolah sangat mempengaruhi efisiensi belajar daring.
Meskipun belajar daring menawarkan berbagai kemudahan, efisiensinya sebagai metode pembelajaran yang optimal masih memerlukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan untuk memastikan semua siswa dapat merasakan manfaatnya secara maksimal.